Senin, 17 Juni 2013

BANYAK DARI KITA TIDAK LEBIH PINTAR DARI MONYET


Di Afrika, konon ada satu suku yang gemar MAKAN DAGING MONYET. Dari berbagai macam cara mereka berburu monyet, ada satu yang sangat unik. Mereka menggunakan alat semacam KENDIL (bejana yang bermulut kecil namun luas di bagian dalam).

Kendil itu mereka ikat pada batu atau pohon besar. Di dalam kendil diisi KACANG, dan sebagian lagi dibiarkan berserak di luar. Monyet yang datang biasanya akan memakan kacang yang berserak di luar kendil lebih dulu. Dan ketika kacangnya habis, ia akan memasukkan tangannya ke mulut kendil untuk mengambil kacang yang ada di dalamnya.

Alhasil, monyet tersebut tidak bisa mengeluarkan tangannya dari mulut kendil, karena ia tak mau melepaskan kacang yang berada dalam genggamannya. Dan si monyet pun tertambat terus di tempat itu sampai sang pemburu datang. Sebetulnya si monyet bisa saja melarikan diri, tapi ia tetap BERSIKUKUH tak mau melepas kacangnya.

Sahabat…, sampai kapan si monyet bisa menyadari keadaannya ini…??? Ternyata sampai AJAL MENJEMPUTNYA, ia tak pernah sadar akan KEBODOHANNYA. Kacang dalam genggamannya baru terlepas manakala ia TELAH MATI DISEMBELIH!

Sahabat…, cerita di atas hanyalah PASEMON  yang mungkin bisa mengingatkan kita semua bahwa…. betapa kita TIDAK SADAR telah terjebak  dalam COMFORT ZONE.  Zona nyaman ini membuat diri kita TER-ISOLASI  dari hal-hal yang KREATIF-INOVATIF. Kita takut melakukan SESUATU YANG BERBEDA dari kebiasaan.  Saat DUNIA LUAR telah bergerak maju, tanpa sadar hal itu telah menempatkan kita dalam kondisi STAGNAN yang pada akhirnya berakibat KETERPURUKAN.

Seorang PENGUSAHA akan sulit maju bila ia tidak bisa melepaskan diri dari zona nyamannya. Ide-ide yang kemungkinan bisa menghasilkan daya hentak luar biasa kadang hanya KANDAS oleh BAYANG-BAYANG TAKUT AKAN GAGAL.

Bahkan ada orang (maaf) MISKIN tapi SOMBONGNYA sundhul langit. Amit-amit….. Katanya, ia sedang DICOBA ATAU DIUJI oleh Tuhan! Hehehe…

Tanpa disadari orang ini telah terjebak dalam ZONA KEMISKINANNYA. Padahal kalau ia mau, ia bisa melepaskan diri dari kemiskinannya itu, karena ia PUNYA KESEMPATAN DAN PELUANG YANG SAMA DENGAN YANG LAIN. Bukankah Tuhan itu maha adil?

ORANG BODOH yang tak mau belajar akan selalu mendapat JATAH LEBIH SEDIKIT dari ORANG PINTAR.                  Sementara, ORANG RAJIN YANG BEKERJA LEBIH PINTAR tak pernah berhenti BELAJAR untuk mendapatkan ide-ide baru. Dan bila suatu kali ia GAGAL, ia tak akan pernah MENGKAMBINGHITAMKAN TUHAN! Kegagalan bukan takdir Tuhan, karena kegagalan BUKAN HASIL AKHIR.

So, mari kita bekerja LEBIH SMART!                                                                                                                                                                        
By: Susilo Pranowo