Kamis, 31 Desember 2015

MANDI JUNUB



Dlm sebuah pengajian Ibu2 arisan, pak Ustadz tlh selesai memberikan tausyiah.

Sesaat sblm pengajian di tutup, pak Ustadz memberikan kesempatan untuk bertanya,& tmpk 2 orang Ibu mengacungkan tangan:

Ibu 1 : "Permisi Pak Ustadz, saya mau tanya"
Ustadz : "Silahkan Bu"

Ibu 1 : "Maaf ustadz, tadi malam suami saya ngajak berhubungan,tp krn sy lg capek banget, jadi saya tolak, tp krn kasihan, akhirnya sy bantu jg pke tangan sampe dia keluar. Yg sy mau tanya, apa sy perlu mandi wajib ?"
Ustad : "Suami Ibu hrs mandi wajib, kl Ibu cukup cuci tangan saja"

Ustad : (sambil melihat kearah ibu yg satunya).. "Kl Ibu yg satu lg apa yg mau ditanya ?"
Ibu 2 : (malu2) "Gak jadi Ustad"

Ustad : "Lho kok gak jadi, kenapa?"
Ibu 2 : "Saya udah tau jawabannya"

Ustad : "jawaban yg bagaimana, Bu?"
Ibu 2 : "Iya, saya gak perlu mandi wajib...
 ckp kumur-kumur aja......." =))


Rabu, 30 Desember 2015

EINSTEIN VS ABUNAWAS

Einstein dan Abunawas duduk berdampingan dalam sebuah kereta api. Einstein mengajak tebak-tebakan.


◆Einstein: “Aku akan mengajukan satu pertanyaan, jika Anda tidak tahu jawabannya, maka Anda cukup membayar saya hanya 5 dollar saja. Tapi jika saya tidak tahu jawaban dari pertanyaan anda, saya akan membayar Anda 500 dollar.


◆Einstein mengajukan pertanyaan pertama: “Berapa jarak dari Bumi ke Bulan?”


Abunawas tidak mengucapkan sepatah katapun, lalu merogoh saku mengeluarkan 5 dollar.


◆Giliran Abunawas bertanya kepada Einstein, “Apakah yang naik ke atas bukit dengan 3 kaki lalu akan turun dengan 4 kaki?”


Einstein kesulitan, meminta bantuan semua teman-temannya yang cerdas via WA, BB, FB dll. Mbah Google pun juga ditanya. Setelah satu jam mencari jawaban gak dapat, akhirnya ia memberikan Abunawas 500 dollar.


◆Einstein sambil penasaran bertanya, “Jadi, apa yang naik ke atas bukit dengan tiga kaki dan turun dengan empat kaki?


Abunawas tidak bersuara, dia merogoh saku, dan memberikan Einstein 5 dollar.......


Minggu, 20 Desember 2015

IBU

 
  Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata : " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.".

    Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata: " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan...

    Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta....!!!!. Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang....Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar??

    Kemudian ia berbalik menemui ibunya dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS..Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi...."

     Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata: "Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

     Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata: "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di kehidupan nanti dalam kebahagian...."

Semoga Bermanfaat.


Jumat, 18 Desember 2015

BERHARGA MANA: ISTRI, ORANGTUA, ATAU ANAK?


Orang selalu berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orangtua".
Seorang Profesor melakukan riset kecil kepada mahasiswa2nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.
Professor : "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu."
Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orgtua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dst.
Profesor : "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tsb yang kamu benar2 ingin hidup terus bersamanya."
Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
Profesor : "Silahkan coret 2 nama lagi." Tinggalah 5 nama tersisa.
Profesor : "Coret lagi 2 nama."
Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak.
Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai & tak ada lagi yang harus dipilih.
Tiba2 Profesor itu berkata : "Silahkan coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu. Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.
Profesor : "Silahkan coret 1 nama lagi!"
Hati sang mahasiswa makin bingung. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya & dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya. Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis. Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. Setelah suasana lebih tenang, Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu, "Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkanmu, tidak juga memilih anak yang adalah darah dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?"
Semua orang di dalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu. Lalu mahasiswa itu berkata lirih, "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga. Akhirnya orang yang benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan terseok2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah ISTRI saya".
Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua & anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan. Sedangkan isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di dunia".