Selasa, 04 September 2012

PERMINTAAN SUAMI


Suatu hari Amir berkata pada istrinya dengan nada yang tak biasanya.

“Wahai istriku,” kata Amir, “Apakah engkau masih mencintaiku.”
“Tentu saja,” jawab Aminah tanpa ragu.
“Kalau begitu engkau pasti ingin membuatku bahagia, bukan?”
“Tentu saja,” Aminah masih belum tahu kemana arah bicara suaminya.
“Istriku…., aku ingin menikah lagi.”
Barulah Aminah terperanjat.
“Bagaimana istrIku, boleh tidak?”
Lidah Aminah kelu. Tak mampu menjawab. Wanita mana yang ingin dimadu?
“Daripada aku berzinah dan melakukan dosa, bukankah lebih baik aku menikahi wanita itu?” bujuk Amir. “Bukankah halal hukumnya, seorang lelaki memiliki lebih dari 1 istri?”
“Hukum mana yang engkau jadikan dalih?” ketus suara Aminah kini.
“Tentu saja hukum agama. Bukankah Rasul juga demikian?”
“Suamiku…, bertanyalah kepada hati nuranimu…., lakukan perenungan yang dalam…., apakah keinginanmu untuk MENIKAH LAGI karena mengikuti apa yang telah dilakukan Rasul….? Atau hanya untuk PELAMPIASAN NAFSUMU SEMATA…?”
“Yang jelas aku ingin terhindar dari dosa!” Amir masih berdalih.
“Sadarkah kau, wahai suamiku…, dalam proses mengenal wanita itu…, sudah berapa banyak DOSA YANG TELAH KAU PERBUAT? Bukankah sebelumnya engkau telah BERZINAH MATA, BERZINAH PIKIRAN…, terlebih lagi… engkau TELAH MENGKHIANATIKU, MENYAKITI HATIKU.  Apakah itu semua belum merupakan dosa..????”
“Tapi Rasul juga melakukan itu…!”
“Tapi aku TIDAK MAU DIMADU…!!!!”
Dan pertengakaran pun terjadi.
Ramai sekali….

Sahabatku semua…, KEINGINAN ADALAH WUJUD DARI NAFSU. Dengan dalih meniru perbuatan Rasul, berapa banyak WANITA YANG TELAH TERSAKITI…???  Ini hanya contoh kecil dari sekian banyak manusia yang sebenarnya tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, lantas bersembunyi dan berlindung di balik AJARAN AGAMA.  Bom-bom pun diledakkan dengan menganggapnya sebagai pelaksanaan firman Tuhan.  Perbuatan anarkis pun dihalalkan dengan dalih membela dan menegakkan tiang agama.

Sahabat,  saya yakin, orang yang WARAS MENTAL SPIRITUAL tentu tidak akan melakukan hal seperti itu! Mari  menjalankan perintah agama dengan PIKIRAN YANG WARAS dan PEMAHAMAN YANG BENAR.  Tidak ada EFEK NEGATIF dari CINTA KASIH.  Bila masih ada orang tersakiti dari perbuatan cinta kasih kita, itu artinya kita belum  BERCINTA KASIH DENGAN BENAR. Tidak ada PEMBELAAN AKIDAH AGAMA YANG BENAR dengan MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN.
By: Susilo Pranowo

1 komentar:

SILAKAN BERKOMENTAR SESUKA HATI. NAMUN APAPUN ITU ADALAH CERMINAN DIRI ANDA.