Senin, 23 April 2012

BEREBUT SALAH



Tiga hari yang lalu, pulang dari sekolah anak saya  mengalami KECELAKAAN. Para saksi mata mengatakan bila anak saya hendak menyeberang ke kanan. Ketika iitu posisi kendaraan sudah melewati GARIS MARKA jalan. Jadi, sudah sampai pada bahu jalan sebelah kanan. DARI ARAH BELAKANG (masih dalam versi cerita saksi mata yang berjumlah lebih dari 4 orang), meluncur sepeda motor lain dengan KECEPATAN TINGGI.

Lalu kejadian selanjutnya….
Pengendara motor yang ngebut itu, yang ternyata membawa BARANG DAGANGAN BEGITU BANYAK, menyenggol setang motor anak saya. Tak ayal lagi, karena si pengebut (yang kemudian saya ketahui bila ia SEORANG SALES),  jatuh menggelosor sejauh kurang-lebih 4 meter.  Motornya jelas rusak parah. Ia pun mengalami luka lecet dan memar yang cukup banyak. Helm-nya pun sampai bernoda darah.
Untungnya, anak saya cuma jatuh tanpa luka sedikitpun. Dia cuma MENANGIS KETAKUTAN (maklum cewe dan masih kelas 8. Hehehe….). Motor yang dikendarainya juga jatuh, tapi cuma rusak ringan. LEBIH UNTUNG LAGI, kejadian ini tidak sampai BERURURUSAN DENGAN POLISI. Anak saya masih di bawah umur. Jadi, dia belum punya SIM. Untung…. Untung…. Hehehe….

Sahabatku semua…,
Ada satu HIKMAH YANG BEGITU BAIK yang dapat dipetik dari peristiwa di atas. Sang sales yang BABAK-BUNDHAS dan  berdarah-darah itu… tidak berniat memperpanjang perkara. Waktu saya datangi, dia cuma bilang,”Sudahlah Mas, tidak apa-apa. Mungkin ini HALANGAN SAYA.”

Dan akhirnya kami pun DAMAI dan saling BERSALAMAN. Saya pun segera pulang dengan maksud agar KERUMUNAN ORANG SEGERA BUBAR dan tidak mengundang kehadiran APARAT.  Sementara sang SALES sudah dirawat seorang MANTRI KESEHATAN yang kebetulan lewat.

Tapi setelah kira-kira 3 jam berada di rumah,  teman saya datang dan mengabarkan bahwa sang SALES tidak dapat berjalan, dan tentu saja ia juga tidak dapat mengendarai motornya lagi. Sang SALES minta tolong diantar pulang ke rumahnya.

Tanpa pikir panjang, saya pun menyetujui. Dengan dibantu beberapa orang, dagangan sang SALES saya pindahkan ke bak mobil pick up saya. Dan ternyata barang dagangan itu sanggup memenuhi bak mobil saya. Jadi kiranya,motor  sales ini benar-benar KELEBIHAN  MUATAN.

Dalam perjalanan, sang SALES yang duduk di samping saya, berkali-kali  MEMINTA MAAF kepada saya. Tentu saja saya memaafkan. Saya pikir…,”Baik benar orang ini. Sudah dapat musibah sedemikian rupa, masih saja mengaku salah dan terus minta maaf.”

“Terima kasih ya Mas, sudah bersedia mengantar,” ucap tulus sang SALES lagi.
“Oh, tidak apa-apa, Mas…,” sahut saya. “Maafkan kesalahan anak saya juga ya, Mas.”
“Iya… iya... nanti sampaikan juga kata maaf saya.”
“Saya pribadi juga minta maaf, Mas. SUMBER KESALAHAN ini sebenarnya saya, Mas…,” ucap saya lagi, “Kesalahan saya adalah KARENA SAYA TELAH MEMBERI IZIN ANAK SAYA MENGENDARAI MOTOR.”
“Iya, Mas. Saya juga salah. Saya tidak MENCARI BENAR. PERSOALAN TIDAK AKAN PERNAH TUNTAS jika semua orang MENCARI BENAR.”

Sahabatku semua….
Alangkah DAMAI DAN INDAHNYA dunia ini jika masing2 dari kita tidak lagi MEMPEREBUTKAN KEBENARAN. Dalam kehidupan rumah tangga, bertetangga, berinteraksi dengan teman, kita bisa senantiasa INTROSPEKSI. Jari tangan kita senantiasa MENUNJUK KE DIRI KITA SENDIRI, bukan ke orang lain. Kita TIDAK MALU MENGAKUI KESALAHAN. Manusia BERJIWA BESAR tidak akan pernah menutupi kesalahannya. Manusia berjiwa besar tahu benar bahwa KESALAHAN YANG TELAH DIPERBUAT akan terus MELEKAT. Dan ini tidak akan pernah bisa dihapus ataupun dihilangkan, kecuali dengan PENGAKUAN DAN PENEBUSAN.

Sahabat, KITA HANYA MENUAI APA YANG TELAH KITA TANAM.  Jangan pernah lagi SALING BEREBUT KEBENARAN. Karena pada akhirnya nanti , YANG SALAH PASTI AKAN SELEH. BECIK KETTITIK, ALA KETARA.  Dan ini adalah HUKUM ALAM, HUKUM TUHAN, yang PASTI AKAN TERJADI.

Dan untuk kembali kepada SANG MAHA SUCI  nanti,  kita harus kembali  dalam keadaaan SUCI pula. So, mari kita sucikan batin dan pikiran kita dengan BERBEBUT SALAH, bukan BEREBUT KEBENARAN!

By: Susilo Pranowo

1 komentar:

  1. Cinta kasih adalah sumber kedamaian. Realy nice story.

    BalasHapus

SILAKAN BERKOMENTAR SESUKA HATI. NAMUN APAPUN ITU ADALAH CERMINAN DIRI ANDA.