Rabu, 18 April 2012

TIDAK ADA UJIAN KESABARAN



Kemarin di sebuah toko bangunan langganan,  saya sempat GALAU melihat banyaknya pembeli yang sedang NGANTRI.  Sebenarnya di toko itu ada lebih dari 10 orang pramuniaga. Tapi saya masih TERJEBAK juga dalam antrian. Lalu karena kebetulan saya mau belanja sedikit, saya mencoba menyerobot antrian.  Dan kebetulan karena salah seorang pramuniaganya sudah  mengenal saya, jadinya saya didahulukan. Lalu apa yang terjadi? Wah…, banyak tatapan mata bersorot tajam ditujukan kepada saya. Saya benar-benar jadi gak enak hati.

Sesampai di rumah, kejadian di toko besi itu masih menghantui benak saya.  Bagaimana perasaan orang-orang yang antriannya telah saya serobot? Kenapa saya jadi begitu tak sabaran? Kenapa  saya bisa begitu egois?

Sahabatku semua,  mungkin sekali Anda juga pernah berlaku seperti yang saya ceritakan di atas. Saya dan Anda mungkin sekali BISA SABAR menghadapi suatu PERISTIWA YANG LEBIH URGEN. Tapi kenapa dalam situasi yang jauh lebih TIDAK BERARTI, kita malah tidak bisa bersabar? Kalau dikatakan itu UJIAN TUHAN, kenapa UJIAN YANG KECIL, kita TIDAK LULUS? Dalam UJIAN BESAR, kita malah LULUS?

Sahabat,  sebenarnya TIDAK ADA UJIAN BAGI KESABARAN. Yang ada hanyalah SEBERAPA BESAR KITA PUNYA KESABARAN. Dan sepanjang usia kita, KESABARAN ini bisa LAYU atau juga BERKEMBANG, tergantung bagaimana kita MEMUPUK DAN MERAWATNYA.

KESABARAN adalah KEKUATAN DAHSYAT yang boleh dikatakan juga termasuk KUNCI BERLANGSUNGNYA HIDUP.  Andai ibu kita tidak sabar MEMELIHARA KANDUNGANNYA , mungkinkah kita bisa hidup saat ini? Kalau kita tidak sabar bertahun-tahun DUDUK DI BANGKU PENDIDIKAN, bisakah kita jadi orang seperti saat ini? Jangan bilang kalau itu NASIB!

Orang yang sabar selalu memancarkan kehangatan bagi orang lain karena ia senantiasa  mencerminkan sebuah KEDEWASAAN SIKAP, KEMATANGAN PIKIRAN, dan KEBAIKAN DALAM PERILAKU. Dan itu semua adalah  pancaran hidup MANUSIA BIJAKSANA. So, mari kita terus MEMPERSUBUR KESABARAN KITA.

By:  Susilo Pranowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN BERKOMENTAR SESUKA HATI. NAMUN APAPUN ITU ADALAH CERMINAN DIRI ANDA.