Tadi pagi saya belanja milamin ke TOKO BAHAN BANGUNAN milik teman saya. Setelah barang pembelian saya dinaikkan ke mobil, teman saya ini bercerita kepada saya bahwa kemarin ia melihat ada SEORANG TUKANG mengukur ROLLING DOOR ke bangunan toko baru milik TEMAN SAYA JUGA, yang katakanlah namanya si Badu.
Teman saya yang pemilik toko bahan bangunan menyatakan KEHERANANNYA, kenapa BADU tidak memesan rolling door-nya kenapa saya. Lalu saya katakan bahwa sebenarnya Badu telah bertanya soal harga rolling door kepada saya, dan saya jawab seharga 2,7 juta. Setelah saya memberikan harga itu, Badu bercerita kepada saya kalau dia juga telah bertanya kepada PERUSAHAAN JASA ALUMINIUM LAIN dan diberi harga 2,9 juta. Itu artinya harga di tempat saya lebih murah untuk KUALITAS BAHAN YANG SAMA. Perlu diketahui, Badu adalah seorang MANAJER KOPERASI di mana saya adalah termasuk salah seorang nasabahnya.
Kemudian atas saran teman saya yang pemilik toko bangunan itu, iseng-iseng Badu saya hubungi lewat HP-nya. “Bagaimana? Jadi gak pesan rolling door-nya?” tanyaku.
Badu menjawab, “Waduh, aku sudah pesan ke tempat lain.”
“Kena berapa harganya?”
“Tiga satu,” jawab Badu, yang maksudnya adalah seharga 3,1 juta.
“Lho gimana sih ini? Bukankah aku sudah kasih harga 2,7?”
“Gak tahu itu istriku. Dia yang pesan. Waktu dia pesan, aku sedang berada di kantor.”
Sahabatku semua…., Anda bisa mempercayai perkataan Badu itu? Ya, saya pun tidak percaya. Kata saya dalam hati, “Kalau istri kamu beli LOMBOK atau GARAM, baru saya percaya istrimu MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI alias TIDAK PERLU KONSULTASI terlebih dulu dengan SUAMI.”
Kalaupun yang dikatakan Badu benar bahwa istrinya tidak berkonsultasi soal pesanan rolling door dengan dirinya, itu artinya TIDAK ADA KESEIMBANGAN dalam rumah tangganya. Dan ini jelas TIDAK BAIK.
Sahabatku semua…, sesampai di rumah saya tidak habis pikir kenapa ADA KEJADIAN GANJIL macam itu? Badu jelas BUKAN ORANG BODOH. Tapi kenapa dia bisa berlaku macam itu? Padahal kalau dia tahu, sebenarnya ada BEBERAPA KERUGIAN yang dia dapatkan karena tidak memesan rolling door-nya kepada saya. Paling tidak adalah:
1. Dengan barang sayang sama, kualitas yang sama, dia telah RUGI FINANSIAL karena Badu mendapatkan HARGA YANG LEBIH MAHAL.
2. Badu telah MENODAI PERSAHABATANNYA dengan saya.
3. Badu telah menciptakan KONDISI NEGATIF jika ditinjau dari HUKUM KESEIMBANGAN (The Law of Balancing).
Sahabatku semua…, boleh jadi secara finansial saya tidak dirugikan oleh perbuatan si Badu itu. Sampai beberapa lama OTAK saya tidak mampu MENJAWAB, ada RAHASIA APA dibalik peristiwa itu. Tapi ketika saya TERUS MENEKAN RASA HATI SAYA dan BERUSAHA MELUPAKAN peristiwa itu, justru ada 2 PERISTIWA MENYENANGKAN yang tiba-tiba menghampiri saya.
1. Ada petugas dari BRI datang ke tempat saya menanyakan pesanan rolling door-nya untuk outlet baru BRI di Pasar Maospati. Saya katakan bahwa Sabtu akan saya pasang. Lalu, petugas BRI mengatakan bahwa ada GARAPAN lagi untuk BRI di Unit Panekan (daerah Magetan juga). Perlu diketahui, saya mendapat order dari BRI baru pertama kali ini. Jadi, pihak BRI belum tahu bagaimana KUALITAS GARAPAN SAYA, lalu kenapa mereka sudah memesan lagi? Tapi karena peristiwa ini adalah peristiwa yang menyenangkan, saya tidak perlu terus memikirkannya. Biarlah ini saya anggap sebagai RAHASIA TUHAN.
2. Sehabis istirahat siang (biasanya saya tidak tidur, tapi kali ini saya tidur), dimana KELOPAK MATA SAYA belum terbuka benar, ada pangigilan masuk ke HP saya. Salah satu langganan saya mengatakan bahwa PESANAN KUSEN ALUMINIUM yang sedang DI-PENDING, sudah bisa mulai DIKERJAKAN. Alhamdulllah…, ini pun saya anggap sebagai RAHASIA TUHAN juga.
Sahabatku semua…, semua peristiwa di atas terjadi dalam 1 hari, dan itu memang benar-benar terjadi alias bukan kejadian yang saya reka-reka. Mari kita telaah bersama “KEKUATAN” apa yang menggerakkan terjadinya periswa itu.
Badu pernah datang ke tempat saya dan menceritakan kalau dia mau BUKA USAHA, dan dia minta pertimbangan saya. Lalu saya katakan bahwa gagasannya itu SANGAT BAIK dan saya SANGAT MENDUKUNG. Saya juga menyampaikan 1 HAL PENTING yang harus diingat jika mau buka usaha. 1 Hal penting ini juga berlaku untuk sebuah usaha agar terus bisa SURVIVE, karena ini juga termasuk salah satu KUNCI SUKSES BERWIRAUSAHA. 1 Hal penting itu adalah SELALU MENJAGA HUBUNGAN BAIK kepada siapa saja, terutama kepada TETANGGA DAN TEMAN. Karena sangat mungkin terjadi, TETANGGA atau TEMAN kita inilah yang akan menjadi KONSUMEN KITA di awal USAHA.
Tapi ternyata, Badu melupakan apa yang pernah saya katakan itu. Dia telah menciptakan suatu KONDISI NEGATIF di awal usahanya. Dan saya tahu benar bahwa Tuhan telah menciptakan HUKUM KESEIMBANGAN yang akan terus berlaku kepada MANUSIA tanpa bisa ditolak oleh siapapun. Cepat atau lambat HUKUM KESEIMBANGAN akan menciptakan KONDISI SEIMBANG dari PERBUATAN MANUSIA, baik yang POSISITIF maupun NEGATIF.
Contoh sederhana dari HUKUM KESEIMBANGAN adalah JIKA ANDA BEKERJA, MAKA ANDA AKAN DIBAYAR. Contoh lain, JIKA ANDA MENCURI, ANDA AKAN DIHUKUM. Jika Anda pernah mencuri tapi tidak dipenjara, itu bukan berarti TIDAK ADA HUKUMAN. Paling tidak PERASAAN KETAKUTAN atau PERASAAN YANG TIDAK ENAK LAINNYA yang menjadi hukuman Anda.
Didalam setiap KESEIMBANGAN terdapat “ENERGI” yang bisa memberi MANFAAT BESAR bagi orang yang mampu menguasai dan mengembangkannya. Setiap manusia memiliki kemampuan mengangkat beban (daya ungkit) yang berbeda-beda untuk MENCAPAI KESUKSESAN. Tergantung bagaimana dia bisa menjaga TINGKAH-LAKUNYA. Tingkah laku ini ini juga termasuk CARA DIA MENGOLAH MODAL dan memberlakukan PELANGGAN.
MENJAGA KESEIMBANGAN akan membawa pada KEBAIKAN. Sebaliknya, membiarkannya akan menciptakan masalah. Menjaga keseimbangan juga akan membawa pada kesuksesan yang lebih menyeluruh, menyentuh semua sisi kehidupan. Tanpa keseimbangan, seseorang bisa sukses dalam mencari kekayaan (uang) namun hancur di kehidupan keluarga atau sosialnya.
Oleh karena itu, sahabatku semua…., mari kita JAGA KESEIMBANGAN HIDUP KITA dengan terus BERBUAT DENGAN BAIK agar KEBAIKAN PULA YANG AKAN MENDATANGI KITA. Jangan pernah MENYAKITI HATI ORANG, karena PERBUATAN NEGATIF macam ini akan KEMBALI KEPADA DIRI KITA dalam berbagai KONDISI YANG MERUGIKAN KITA SENDIRI.
By: susilo Pranowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN BERKOMENTAR SESUKA HATI. NAMUN APAPUN ITU ADALAH CERMINAN DIRI ANDA.