Sahabat, dalam hidup ini banyak kita temui masalah. Adakalanya kita menjadi lebih dewasa karenanya. Adakalanya juga kita malah berputus asa. Ya, selama hayat masih dikandung badan, masalah itu tak akan pernah ada habisnya.
Apabila kita sedang tertimpa masalah dalam PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP, ada baiknya kita belajar pada kehidupan BURUNG dan CACING. Loh, koq belajar pada hewan yang malah tidak dikaruniai akal seperti kita?
Mari kita amati saja….
Seekor burung jantan, untuk mencari makanan bagi keluarganya, tak pernah memikirkan KEMANA dan DI MANA dia harus MENCARI MAKANAN. Pagi-pagi sekali saat matahari baru terbit, dia harus keluar sarangnya, meninggalkan si burung betina yang bertugas menjaga anak-anaknya. Dan…, burung jantan inipun dalam usahanya mencari makanan, kadang dapat kadang juga tidak. Yah…, namanya juga usaha. Hehehe….
Namun…, pernahkah kita melihat seekor burung yang PUTUS ASA, lalu MENENGGELAMKAN dirinya ke sungai? Atau…, menukik tajam lalu MEMBENTURKAN tubuhnya ke tebing atau batang pohon?
Dapat makanan atau tidak dapat makanan, burung-burung itu selalu mengepakkan sayapnya dengan SEMANGAT, dan selalu memperdengarkan suara KICAU MERDUNYA untuk MENYAMBUT KEHIDUPAN.
Sahabat, kita tengok juga kehidupan seekor cacing. Hewan tanah yang satu ini bahkan tidak sesempurna burung. Namun, semangat hidupnya pun tak kalah besar. Cacing tidak punya tangan. Tidak punya kaki…, apalagi sayap untuk terbang. Tapi…, cacing juga punya PERUT yang harus diisi agar dapat SURVIVE!
Dari semua itu, pernahkah kita melihat seekor cacing yang sengaja MENDEKATI API lalu membakar tubuhnya sendiri? Atau… membentur-benturkan KEPALANYA KE BATU?
Hehehe…. Tentu tidak , kan?
Burung dan cacing dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya juga tak luput dari para PREDATOR, musuh-musuh alamnya. Namun…, mereka tetap hidup dalam SEMANGAT MEMBARA, tanpa pernah mengenal kata PUTUS ASA!
Sahabat, sekarang mari kita amati kehidupan kita sendiri sebagai SEORANG MANUSIA. Masihkah kita penuh semangat saat ada BENTURAN dalam pemenuhan kehidupan kita? Putus asa yang BERKEPANJANGAN sama artinya kita telah membunuh diri sendiri dengan pelan-pelan.
Mari kita jaga API SEMANGAT DALAM DADA…
Kita sambut SUKSES!
By: Susilo Pranowo
Hehehe.... Super sekali!
BalasHapus