Malam itu begitu SEPI. Dingin menusuk tulang sumsum. Tak ada yang nampak hidup, kecuali serangga tanah yang terus menderik. Namun hening tak jua terpecah.
Sesosok bayangan berkelebat, berbaur dengan gelap. Begitu ringan gerakan tubuhnya. Lesatan tubuhnya bahkan melebihi KECEPATAN terbang seekor KELELAWAR. Di belakang rumah Nasir, sosok bayangan yang ternyata seorang LELAKI bertopeng hitam ini berhenti. Tubuh kekarnya terbungkus pakaian hitam longgar, sepadan dengan warna HITAM MALAM.
Beberapa tarikan napas kemudian, lelaki bertopeng ini mengempos tubuh, lalu duduk bersila di atas dahan POHON MANGGA JAWA yang tinggi menjulang. Ya benar, ia duduk bersila hanya dengan alas dahan pohon mangga yang besarnya tak lebih besar dari lengan anak-anak berumur 5 tahun!
Lelaki yang punya ilmu peringan tubuh hebat ini menangkupkan telapak tangannya di depan dada. Matanya terpejam. Namun bibirnya komat-kamit. Tampaknya ia sedang merapal mantra!
Sementara itu, Nasir, sang empunya rumah, tengah TERTIDUR LELAP. Sukmanya terpenjara dalam mimpi indahnya. Besok ia hendak melangsungkan PERNIKAHAN dengan Sumirah, gadis satu desa yang telah cukup lama dipacarinya.
Di kamar lainnya, kedua orang tua Nasir juga tampak tertidur lelap. Beberapa sanak saudara yang menginap di rumah itu juga lelap tanpa tahu mana selatan mana utara lagi.
Lelaki betopeng masih duduk bersila di dahan pohon mangga. Lalu tiba-tiba dari atas kepalanya keluar asap sangat tipis, yang kemudian membentuk sesosok tubuh mirip lelaki bertopeng ini. Asap itu bergerak pelan….., lalu menembus atap rumah Nasir. Bahkan kemudian, masuk ke BADAN WADAK Nasir!
Ada sesuatu yang DIAMBIL PAKSA oleh si lelaki bertopeng. Sesuatu yang dicurinya itu adalah CINTA Nasir! Ya, sang DURJANA SAKTI ini tidak mengambil apapun di rumah Nasir, kecuali CINTA Nasir!
Keesokan harinya….
Keluarga Sumirah geger. Tanpa alasan yang jelas, Nasir MEMBATALKAN PERNIKAHAN dirinya dengan Sumirah. Padahal, RESEPSI sudah siap dilaksanakan dan tinggal menunggu jam saja. Tidak ada orang yang sanggup NGERIH-NGERIH hati Nasir. Bahkan kedua orang tuanya sekalipun. Keputusan Nasir sudah bulat. Ia TIDAK MAU MENIKAH dengan Sumirah. Nasir merasa TIDAK KENAL, apalagi MENCINTAI Sumirah!
Alhasil…, Sumirah jadi kalut. Rasa MARAH, BENCI, dan MALU bercampur aduk jadi satu. Ia jadi lupa diri. Ia menjerit-jerit…, lalu berlari kencang keluar rumah. Semua orang berusaha menenangkannya.
Untuk kemudian, Sumirah memang bisa tenang…, tapi itu tak berlangsung lama. Karena keesokan harinya, Sumirah ditemukan MATI GANTUNG DIRI di belandar rumahnya!
Seorang lelaki TERTAWA SENANG. Begitu bahagianya hati lelaki ini. Tawa riangnya sanggup memecah suasana sepi desa. Menerobos dan menggoyangkan rimbunan daun. MENGGEMA PANJANG di tebing-tebing terjal.
“Aku bahagia! Aku bahagia…!” teriak parau si lelaki misterius.
Apa yang terjadi pada Nasir, kemudian terjadi pula pada pemuda-pemuda lain yang hendak melangsungkan pernikahan. Upacara pernikahan mereka juga mereka batalkan sehari sebelum PERHELATAN di langsungkan. Para gadis CALON PENGANTIN yang tak mampu menahan malu dan kecewa, banyak pula yang mengakhiri hidupnya dengan GANTUNG DIRI.
Sang DURJANA CINTA itu terus tertawa senang. Ia begitu bahagia melihat DERITA dan KEMATIAN di ujung matanya. Ia terus beraksi… dan beraksi… tanpa pernah puas. Ia ikuti terus perasaan BENCI dan SAKIT HATI-nya. Ia puja AMARAH dan DENDAM terhadap siapapun yang hendak MENGIKAT JANJI SETIA DALAM PERNIKAHAN SUCI.
Ya! Sang durjana ini bisa berlaku SEDEMIKIAN KEJAM karena ia tak bisa MEMILIKI CINTA. Hatinya memang telah BEKU. Ia telah MATI DALAM HDUP! Ia tidak punya CINTA. Maka ia MEMBENCI siapapun yang MEMILIKI CINTA!
By: Susilo Pranowo
gOOD JOB....
BalasHapusbE THE BEST, KANG..